Minggu, 14 Desember 2008

Perkembangan Operator CDMA


hingga 3,1 Mbps (EV-DV) lebih cepat dari solusi ADSL pada broadband fixed wireline. Selain itu CDMA2000 memiliki kemampuan softer hand-off yang memungkinkan koneksi komunikasi data tetap terjaga meskipun pengguna sedang berpindah dari satu lokasi sel ke sel lainnya. CDMA2000 memang dirancang khusus untuk menunjang gaya hidup digital sehingga beragam aplikasi, seperti browsing web, m-commerce, MMS (multimedia messaging services), streaming video, games, e-mail, bahkan solusi korporasi, berjalan dengan mulus.
Operator berbasis CDMA di Indonesia hingga kini ada lima, yaitu Telkom (Flexi), Indosat (StarOne), Bakrie Telecom (Esia), Mobile-8 (Fren), dan MSI/Mandara Seluler Indonesia (Neo_n). Berbekal Keputusan Menteri Perhubungan/ KM No. 35 Tahun 2004 maka Telkom, Indosat, dan Bakrie Telecom menggunakan teknologi CDMA ini sebagai solusi telepon tetap tanpa kabel (fixed wireless access/FWA) dengan mobilitas terbatas sebagai pengganti jaringan telepon tetap berbasis kabel tembaga (fixed wireline). Mobile-8 dan MSI lebih memilih menjadi operator seluler seperti operator GSM. Dalam perkembangannya masyarakat ternyata tetap memandang FWA tak ubahnya sebagai telepon seluler sehingga kompetisi telekomunikasi nirkabel di Indonesia semakin ketat.
Tampaknya operator CDMA di Indonesia masih menggunakan jurus yang dipakai oleh operator GSM dengan memberikan porsi layanan suara lebih banyak daripada layanan content atau data. Memang hingga kini layanan suara masih mendominasi dan menjadi penyumbang utama pendapatan operator telekomunikasi. Tapi, jika operator CDMA dan content provider jeli, aplikasi-aplikasi multimedia berbasis CDMA bisa menjadi produk yang digandrungi konsumen (killer application) yang akan menjadi mesin uang baru bagi operator CDMA. Meski sekarang beberapa operator CDMA sudah mulai mencoba menggarap content, namun masih kurang inovatif dibandingkan pesaingnya dari seluler GSM. Layanan content CDMA di Indonesia cenderung meniru apa yang telah dilakukan operator GSM sehingga kurang menarik konsumen telekomunikasi.
Seiring dengan meningkatnya demand internet di Indonesia, operator CDMA perlu segera mengantisipasinya dengan mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki teknologi ini. CDMA sejatinya lebih unggul daripada sistem seluler lain dikarenakan kemampuannya mengakomodasi layanan komunikasi data berkecepatan tinggi. Potensi pasar mobile data yang belum banyak tergarap bisa menjadi sumber revenue baru sehingga operator CDMA tak hanya terpaku dengan strategi perang harga untuk menggaet pelanggan sebanyak-banyaknya. Beragam produk mobile data via CDMA bisa diluncurkan, misalnya kartu prabayar CDMA khusus untuk akses internet dengan tarif flat. Sampai saat ini belum ada operator CDMA di Indonesia yang mengeluarkan produk seperti ini padahal dengan coverage BTS (Base Transceiver System) CDMA yang begitu luas, kartu prabayar internet CDMA ini bisa mengungguli wireless fidelity (WiFi) yang jangkauannya sangat terbatas. Konsumen lebih leluasa mengakses internet dari mana saja karena mobilitas komunikasi datanya selalu terlayani, baik didalam (indoor) maupun diluar ruangan (outdoor), tidak seperti WiFi yang rancangan awalnya memang hanya untuk akses internet dalam ruangan tertutup, seperti perkantoran atau cafe. Dengan CDMA2000 kita juga tak perlu menunggu-nunggu datangnya teknologi WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) –teknologi lanjutan WiFi untuk indoor dan outdoor- yang masih butuh waktu lama untuk mencapai tahap komersialisasi.
Pemanfaatan teknologi CDMA di Indonesia juga terkendala dengan keterbatasan handset/ponsel dan gadget (piranti) komunikasi data yang benar-benar berstandar CDMA2000-1x. Ponsel CDMA yang tersedia di pasaran kebanyakan masih menggunakan teknologi IS-95 yang merupakan generasi awal CDMA. Kemampuan ponsel jenis ini masih sebatas untuk “ngomong” dan belum bisa digunakan untuk melakukan komunikasi data berkecepatan tinggi. Harga ponsel CDMA2000 “yang beneran” memang masih mahal dan belum banyak masuk pasaran Indonesia. Kalaupun ada juga tak akan bisa digunakan secara optimal karena tidak semua operator CDMA mempunyai produk berbasis multimedia, misalnya layanan video streaming. Hal yang sama terjadi untuk PDA atau gadget lain yang berbasis CDMA. Kartu PCMCIA CDMA untuk akses internet dengan notebook atau laptop hanya satu dua merek saja yang masuk Indonesia, itupun harganya belum semurah kartu PCMCIA WiFi dan keberadaannya di sentra-sentra ponsel atau komputer masih terbilang langka.


Belajar Ilmu Komunikasi Dong


Mengapa komunikasi penting untuk dipelajari ?
  • manusia bersifat etnosentrik (semua berpusat pada diri sendiri) dan menganggap diri kita yang paling benar
  • komunikasi memenuhi kebutuhan kita sebagai manusia yang membuat kita lebuh bahagi,lebih sehat,lebih sukses dalam pekerjaan
  • komunikasi itu rumit,dinamis,terikat oleh budaya sehingga kita perlu mempelajarinya dengan seksama
  • kemajuan di bidnag ilmu pengetahuan dan teknologi,khususnya bidang informasi dan komunikasi.
Banyak pula kekeliruan yang terjadi dalam dunia komunikasi :
  • komunikasi itu mudah ; komunikasi merupakan kemampuan ilmiah
  • komunikasi adalah bakat,bawaan,bukan diperoleh dari usaha
  • saya berbicara maka saya berkomunikasi
  • komunikasi terjadi jika menghendakinya
  • makna-makna terdapat dalam kata-kata
  • komunikasi adalah suatu panasea universal
  • kita butuh lebih banyak komunikasi

INSTITUT MANAJEMEN TELKOM a.k.a IMT


SEJARAH IM TELKOM

23 MEI 1990
Institut Manajemen Telkom (IM Telkom) atau dulu bernama STMB Telkom didirikan dengan nama Master in Business Administration (MBA) Bandung melalui akta notaris Wiratni Ahmad, SH., nomor : 163/1990, sebagai Graduate School (sekolah pasca sarjana).
Pada awal pendiriannya, Institut Manajemen Telkom (IM Telkom) mengadop secara utuh, schooling system yang dilaksanakan di Asian Institute of Management (AIM) Philipines . Sistem ini sudah terbukti sangat baik, karena AIM berhasil menjadi Graduate School ternama di Asia dan Dunia. MBA bandung adalah penyelenggara program MBA pertama di Jawa Barat.
Ketika didirikan, organisasi dan pengelolaan lembaga langsung disupervisi oleh 3 (tiga) orang tenaga professional dari AIM, yaitu : 1 (satu) orang Dean (Dean Bernado), 1 (satu) orang Profesor Senior (Prof. Rafael J. Azanza), dan 1 (satu) orang Direktur (Ms. Emmy De Vera). Ketiga orang ini sebenarnya tidak hanya memperkenalkan dan menerapkan schooling system AIM, lebih dari itu, mereka juga mencoba menerapkan kultur dan nilai-nilai profesional yang berlaku di AIM.
Kegiatan tersebut mereka lakukan secara konsisten selama 5 tahun, yaitu dari tahun 1990-1995. Mereka datang ke Institut Manajemen Telkom (IM Telkom) untuk mengajar dengan pendekatan team teaching bersama-sama dengan pengajar internal Institut Manajemen Telkom (IM Telkom) , dan selalu mendiskusikan mengenai pengelolaan institusi pendidikan yang baik.
Penerapan schooling system AIM di Institut Manajemen Telkom (IM Telkom) cukup berhasil, hal ini ditunjukkan dengan berhasilnya Institut Manajemen Telkom (IM Telkom) bersama-sama dengan IPPM, IPMI, dan Prasetya Mulya, masuk ke dalam jajaran 4 (empat) besar sekolah bisnis terbaik versi majalah SWA tahun 1992, mengungguli universitas-universitas negeri seperti UI, ITB, UNPAD, dll.

VISI

Menjadi lembaga pendidikan Tinggi bidang Manajmen berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi yang Unggul dan menjadi pilihan di Tingkat Regional

MISI


  • Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi yang Unggul dan menghasilkan lulusan yang mandiri sesuai kebutuhan Industri dalam bidang manajemen
  • Menyelenggarakan penelitian unggulan dan relevan bagi kebutuhan Industri
  • Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup

SISTEM NILAI


  • Integrity
  • Entrepreneurship
  • Best for Excellence

TUJUAN


  • Menjadi lembaga yang unggul dengan mewujudkan kontribusi nyata di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat
  • Memberikan kontribusi bagi kemajuan ilmu manajemen
  • Memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jasa
  • Meningkatkan kesejahteraan karyawan

Prospek Kerja Alumni

Peluang bagi lulusan IMT yang kompeten sangat terbuka lebar di berbagai industri, khususnya yang berbasis Information and Communication Technology (ICT).

IM Telkom memiliki Biro Alumni, Ekstrakurikuler & Kemahasiswaan (BAEK) yang diantaranya bertugas membantu alumni IM Telkom mendapatkan pekerjaan di berbagai perusahaan.

Data berikut dapat kami sampaikan sebagai gambaran tentang prospek dan penanganan alumni IM Telkom :

- ICT (Infokom) merupakan industry yang paling tinggi pertumbuhannya di Indonesia,

- Kebutuhan SDM pada industry infokom sangat terbuka (sumber : Bandung High Tech Valley/BHTV, 2007) :

a. Layanan Komersial : 40.341 orang/ tahun

b. Layanan Pemerintahan : 5.489 orang/ tahun

c. Ketersediaan SDM yang memiliki kompetensi di bidang infokom masih sangat terbatas (sumber : DEPDIKNAS, 2007):

Jumlah perguruan tinggi yang memiliki program studi terkait industry infokom : 476
Jumlah lulusan dari program studi yang terkait industry infokom : 16.430 orang/ tahun.